Default Title

Ortofoto: Inovasi Akurat dalam Perencanaan Tata Ruang

Ortofoto: Inovasi Akurat dalam Perencanaan Tata Ruang

Setiap jengkal ruang di Indonesia memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat. Agar setiap ruang tersebut dimanfaatkan secara optimal dan tidak saling tumpang tindih, tata ruang perlu direncanakan secara matang dan berbasis data yang akurat.

Rencana Detail Tata Ruang merupakan rencana rinci mengenai tata ruang di suatu wilayah. RDTR berfungsi sebagai acuan pemanfaatan ruang yang lebih rinci, dasar penerbitan izin bangunan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Menurut Undang - Undang No. 26 Tahun 2007, Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dibutuhkan peta dengan tingkat detil dan akurasi yang tinggi.

Ortofoto: Solusi Data Spasial untuk RDTR yang Detil

Ortofoto merupakan hasil pengolahan foto udara yang telah dikoreksi secara geometrik, sehingga memiliki skala dan koordinat yang akurat seperti peta. Ortofoto dapat langsung digunakan sebagai dasar pemetaan tematik, termasuk penyusunan RDTR.

Dengan memanfaatkan teknologi pemetaan udara seperti drone fotogrametri, ortofoto mampu memberikan gambaran aktual wilayah dengan resolusi sangat tinggi, bahkan hingga ketelitian 5 cm. Keunggulan ortofoto antara lain:

  1. Data yang detil dan akurat

    Ortofoto dihasilkan dari foto udara yang telah dikoreksi secara geometrik sehingga memiliki skala seragam dan koordinat yang presisi. Dengan ketelitian hingga 5 cm/piksel, ortofoto mampu menampilkan detail permukaan bumi seperti bangunan, jalan, vegetasi, dan batas lahan dengan jelas.

  2. Menghemat waktu dan biaya

    Ortofoto didapatkan dari survei foto udara menggunakan UAV yang memungkinkan pengumpulan data secara cepat dalam cakupan wilayah yang luas. Proses pengolahan data juga lebih efisien karena hasil foto langsung dapat diolah menjadi ortofoto dan model 3D. Dengan demikian, perencanaan dapat dilakukan dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas data.

  3. Data spasial lengkap dan up-to-date

    Ortofoto memuat informasi spasial yang lengkap dan terkini. Data ortofoto dapat diintegrasikan dengan sistem GIS (Geographic Information System) untuk analisis lebih lanjut.

  4. Memungkinkan identifikasi tutupan lahan yang akurat

    Melalui ortofoto, berbagai tutupan lahan terlihat dengan jelas, mulai dari bangunan, vegetasi, kebun, badan air, jalan, dan sebagainya. Dengan demikian perubahan tutupan lahan dapat dianalisis dari waktu ke waktu. Selain itu, ortofoto juga memastikan perencanaan ruang berjalan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Bangun Kompetensi Spatial Planning

Sebagai bagian dari transformasi digital di bidang geospasial, pemanfaatan ortofoto kini menjadi standar penting dalam perencanaan tata ruang. Melalui pelatihan di Academy of Spatial and BIM (ASBIM), peserta akan mendapatkan materi komprehensif dan praktik langsung, mulai dari pengenalan teknologi drone, teknik akuisisi foto udara, pengolahan data menjadi ortofoto, hingga analisis spasial berbasis GIS untuk perencanaan tata ruang.

Daftar sekarang di Academy of Spatial and BIM (ASBIM) dan jadilah bagian dari transformasi digital di bidang geospasial.

Hubungi kami untuk informasi pelatihan dan kolaborasi proyek: 📞0877-6749-9399